Sabtu, 09 Maret 2013

sejarah pesawat

Sejarah Pesawat Ulang Alik

Prototipe pesawat  Ulang Alik pertama selesai dibuat pada 17 September 1976 dengan diberi kode OV-101 (singkatan dari Orbiter vehicle 101 atau Kendaraan Pengorbit 101) dan diberi nama “Enterprise” oleh presiden AS ke-38 “Gerald Rudolph Ford.  Kendati pesawat Enterprise yang berbobot 68 ton dibuat agar dapat terbang, mendarat dan menghadapi uji coba lain, namun Enterprise belum menjadi pesawat pengorbit yang dapat beroperasi penuh. Semua mesinnya hanyalah mesin tiruan, sedangkan ubin khusus penahan panas hanya lempengan plastik. Rencananya pesawat Enterprise akan diubah supaya dapat digunakan dalam penerbangan antariksa di kemudian hari. Tetapi karena alasan ekonomi, rencana tersebut dibatalkan dan Enterprise disimpan di museum untuk selama-lamanya.

Space Shuttle Atlantis launches on mission STS-71 
Program ruang angkasa Amerika Serikat (AS) memasuki era peluncuran  pada 12 April 1981 ditandai dengan peluncuran pesawat ulang alik pertama dalam armada pengorbit NASA yakni pesawat ulang-alik Columbia (kode pesawat NASA: OV-102). Berikutnya hingga tahun 1985, NASA berhasil membuat pesawat Ulang Alik sejenis yang diberi nama: Columbia, Challenger, Discovery dan Atlantis
Sepanjang sejarahnya, Columbia telah melakukan 28 penerbangan, menghabiskan masa selama 300,74 hari di luar angkasa, menyelesaikan 4.808 orbit, dan terbang sejauh 201.497.772 km sebelum akhirnya meledak di udara tanggal 1 Februari 2003 dalam perjalanan pulang setelah melakukan misi orbitnya. Pada tahun 1992 pesawat Ulang Alik Endeavour menggantikan pesawat Columbia. Sedangkan Hingga Juli 2005, pesawat Discovery telah mengadakan 31 penerbangan, menghabiskan 241,95 hari di angkasa, menyelesaikan 3.808 orbit dan terbang sejauh 158.859.429 km.
Pada tanggal 28 januari 1986 pesawat Challenger meledak 73 detik setelah lepas landas di stasiun peluncuran pesawat Ulang Alik di Cape Canaveral, Florida, USA dan menewaskan ketujuh awak termasuk ibu Guru Christa McAuliffe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar